Selasa, 24 April 2018

PEKERJA ASING Di PLTU BB teluk sepang

Bengkulu.permasalahan PLTU Batu bara bukan kasus baru mengingat kawan BEM REMA UMB sudah menjadi agenda waktu itu menolak atas berdirinya pembangunan PLTU tersebut, melihat perkembangan pembangunan PLTU BB tersebut bukan pertama kali dalam kunjungan kali ini namun untuk bercengkrama dan berdiskusi dengan masarakat yang akan mengalami dampak langsung tersebut baru perdana tepatnya dikelurahan teluk sepang yang terdiri dari 3 RT dan 900 KK tersebut rasanya sanggat tersentak ketika mendengar cerita dari warga sekaligus toko masarakat penolak pembangunan PLTU tersebut pak midin biasa warga memanggilnya.

     masarakat teluk sepang sudah puluhan kali melakukan aksi penolakan pembangunan PLTU BB teluk sepang mulai dari pengalangan tanda tanggan sampai aksi demonstrasi serta audiensi dengan PLT gubernur bengkulu namun tak menemui hasil untuk menutup PLTU BB tersebut, ada banyak cerita menarik dari kunjungan perdana kemaren, hampir 600 lebih warga yang melakukan aki penolkan tersbut diminta 10 orang perwakilan untuk diberangkatkan oleh pengusaha china yang mereka sebut ali china untuk srtudy banding ke PLTU BB untuk mengetahui mamfaat dan bahaya dari pembangunan PLTU BB tersebut kunjungan pertama ke muara angke, jakarta namun kunjungan pertama mereka dirtipu teryata PLTU tersebut berbahan bakar Gas benar saja pak midin langsung mengamuk karna merasa ditipu.

     kali ini studi banding kedua ditawari oleh pengusaha hoakiau tersebut taryata bukanlah studi banding melainkan liburan kemonas dan diberi fasilitas serta akomodasi penuh untuk membuat perwakilan tersebut lunak dan tidak lagi membuat protes terhadap pembangunan pLTU BB tersebut, namun dari penuturan pak midin dari kejadian tersebut pak midin bersumpah bahwa sampai mati akan terus menolak PLTU BB tersebut

     dari fakta yang kita kumpul dilapangan bahwa setiap warga teluk sepang boleh bekerja disana guna meredam dan menangkal penolakan pembangunan tersebut, mulai dari security buruh kasar dll. salah satu mantan buruh disana M menuturkan bahwa banyak warga berhenti dan dipecat kerja disana mulai dari tidak dibayar gaji hingga perlakuan kasar yang mereka terimah belum lagi tak sesuai dengan gaji yang mereka kerjakan, dengan gaji 100.000.00/hari berbeda jauh dari gaji para pekerja asing asal china tersebut yang bergaji 400.000.00/hari dengan pekerjaan yang sama yakni buruh kasar, padahal para TKA tidak diperbolehkan oleh undang undang untuk masuk keindonesia bekerja kasar kecuali tenaga kerja profesional.

      belum lagi tak boleh libur walaupun alasan yang cukup mendesak bagi warga lokal bisa langsung dipecat yang menjadi bahan pertimbangan warga lokal untuk berhenti bekerja disana (PLTU BB), ada kejadian aneh dari penuturan mantan pekerja disana yakni waktu ada petugas imigrasi kunjungan kesana para pekerja asing tersebut berlarian kesemak belukar dibelakang PLTU Tersebut, mungkinkah pekerja tersebut ilegal...??? pihak imigrasi yang tahu

     yang lebih menjadi pertanyaan bagi penulis yakni para pekerja asing perempuan asal china, bekerja apakah mereka disana..??? dan warga sering kali menegur atas kurang sopannya mereka disana dengan mandi pantai berbikini setiap sore tiap kali ditegur mereka langsung mengambil baju dan celana dan berpakaian sopan namun terus berulang seolah tak mempan diingatkan oleh warga sekitar.
MUNGKINKAH PIHAK IMIGRASI TAK MENGETAHUI DUDUK PERMASALAHAN INI...???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Dan Istilah Dunia Kampus, Mahasiswa Baru Wajib Baca Part II

  Selamat ya akhirnya resmi menjadi mahasiswa baru tahun 2023, walaupun ada juga yang lulus putih abu abu nya tajun lalu atau dua tahun lalu...