Rabu, 21 Maret 2018

Mengugat Rasionalitas Berpikir Mahasiswa Dikampus


Ketika mendengar kata mahasiswa tentu yang ada dibenak kita ialah pemuda-pemudi tentu yang cakap bergaul, unggul secara intelektual, kritis dalam berpikir serta sudah memiliki bayangan tentang masa depanya nanti, serta tak sungkan mengkritisi kebijakan pemerintah yang berpihak kepada kepentingan masarakat banyak, menjadi mahasiswa tentu menjadi impian setiap orang yang haus akan ilmu pengetahuan, tentu kita semua tahu mahasiswa punya peran tersendiri disetiap sejarah yang ditorehkan dalam tinta emas bangsa Indonesia.

Pada tahun 1928 adalah tonggak awal sejarah bangsa Indonesia bersatu dimana dimulai dari pemuda pemuda dari seluruh penjuru indonesia mendeklarasikan diri dalam satu sumpah yakni dikenang dengan sumpah pemuda, pada tahun 1966 mahasiswa kembali ambil peran dalam dimana mahasiswa dengan tritura (tiga tuntutan rakyat) mahasiswa dapat membangun kepercayaan masarakat agar mendukung dan menentang komunis yang ditungangi oleh pki dan berhasil menumbangkan kekuasaan soekarno pada waktu itu angkatan 66 ini ialah salah satu toko fenomenal ialah soe hok gie ia menjadi panutan mahasiswa mahasiswa berjiwa idealis sampai sekarang.

Dan lagi lagi mahasiswa mengabil peran yang luar biasa dalam pergerakannya yakni menumbangkan kediktatoran soeharto yang berkuasa 32 tahun dan perjuangan yang panjang dan mahal harganya korbanya berjatuhan, mahasiswa yang menuntut adanya reformasi dan dihapuskannya KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR namun tak berhenti sampai disitu perjuangan mahasiswa berlanjut sampai pemilu 1998 dan akhir dari gerakan ialah lengsenya soeharto.                                                                                                                                                                                                                         
Bagaimana dengan pergerakan mahasiswa masa kini yang generasi diagung agungkan, generasi milenial yang kuliah dikampus ber-AC berfasilitas lengkap namun hanya sayup-sayub  suara kritis yang dulunya sanggar dan ditakutkan sekali oleh rezim yang diktator dan bermental korup kini suara kritisnya tak lagi terdengar, seolah sudah dinina bobokan oleh zaman, keadaan yang saat ini terjadi seolah berbanding terbalik dengan mars mahasiswa yang seharusnya menjadi pemacu semanggat, yang katanya mewakili dari anak petani buruh pedagang, rakyat miskin namun disaat masarakat menjerit dengan mahalnya harga sembako, naiknya pajak serta dicabutnya subsidi terhadap masarakat miskin, mahasiswa masih seolah bisu dan tuli terhadap kondisi yang terjadi, dan berdalih berjuta alasan ada kuliah yang bias ditingalkan dosenya killerlah nanti dapat C hahha.

Teringat kata kata whiji thukul “jika kita menhamba kepada ketakutan, maka kita akan memperpanjang barisan perbudakan”

Rezim Jokowi sudah sanggat jelas menunjukan muka aslinya yang diktator dan akti kritik dimana hizbul Tahrir dibubarkan dengan alasan ingin mengantikan idelogi bangsa Indonesia sesuai dengan fakta persidangan video muktamar hizbul Tahrir Indonesia tahun 2013, padahal ada selang waktu 4 tahun jarak antara 2013 sampai 2017 kenapa mesti mengunakan perppu untuk membubarkan hizbul Tahrir Indonesia perppu no 2tahun 2017 mengantikan Undang-Undang (UU) Nomor: 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan tentu saja dinilai cacat karna menghilangkan proses peradilan dalam menentukan bersalah atau tidaknya suatu organisasi masarakat.

Penangkapan aktivis yang kritis terhadap pemerintahan jokowidodo dengan tuduhan yang semena mena seolah menunjukan muka asli kepanikan rezim Joko widodo antara lain nama aktivis yang sempat ditahan atas tuduhan yang tak mendasar oleh pemerintahan Jokowi, Ahmad Dani, Eko, Adityawarman, Kivlan Zein, Firza Huzein, Racmawati, Ratna Sarumpaet, Sri Bintang Pamungkas, Jamran dan Rizal, benny pramula, zainudin arsyad, Al-Khaththath dan masih banyak lagi.
       
Hutang Indonesia di2017 terus meningkat dan hamper mendekati angka 4000 triliun tentu angka yang sanggat besar untuk ukuran hutang negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak sampai 6 persen, kedaulatan bangsa Indonesia seolah tergadai kepada pemeberi hutang karna harus melunasi hutang tersebut beserta bunganya, belum lagi proyek strategis yang seharusnya menjadi monopoli pemerintah kini dikuasai oleh pemodal/investor sesuai dengan (Pasal 33 Ayat 3) ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” belum lagi proyek infrastruktur diserahkan kepada investor laur negeri dengan system yang sanggat merugikan bangsa Indonesia.

Dan hokum seakan tajam kebawah tumpul keatas, petinggi negara seakan kebal terhadap hokum sedangkan masarakat miskin seolah objek dari hokum itu sendiri, contoh kecil setya novanto ketua DPR RI berkali kali lepas dari jerat hokum yang menimpanya

1.      Kasus Pengalihan Hak Piutang Bank Bali – 1999
2.      Penyeludupan Beras Impor asal Vietnam – 2003
3.      Skandal Impor Limbah Beracun dari Singapura ke Batam
4.      Dugaan Suap Pekan Olahraga Nasional Riau – 2012
5.      Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan E-KTP – 2013

6.      Skandal Perpanjangan Kontrak Freeport – 2015

Masih banyak lagi deretan nama yang jelas sekali bersalah namun bebas dari jerat hokum seperti budi gunawan calon (kuat kapolri) , organisasi mahasiswa yang dahulunya sanggar dimata mata rezim dictator dan penguasa korup, kini seolah lumpuh tak mampu bangkit terperosok kedalam kubang tehnologi, sekretariat yang dahulunya menjadi menjadi tempat diskusi dan menimbah ilmu serta markas tempat mempersiapkan aksi-aksi pembelaan teradapat hak hak rakyat, sekarang hanya menjadi tempat ngopi dan wifi.

Aksi aksi mahasiswa yang dahulu lebih sering bentrok dengan polisi (tangan tangan penguasa) karena membela hak-hak rakyat rakyat sekarang seolah berbanding terbalik malah duduk manis diistana Bersama penguasa seolah lupa apa fungsi dari organisasi mahasiswa tersebut yang katanya agent of change dan agent of control seolah slogan hanya sekedar slogan ironi pergerakan mahasiswa pada saat ini ketika organisasi mahasiswa sudah tak lagi kritis yang telah dirasuki oleh setan setan materealistis dan individulis perna sekali melihat ada suatu organisasi mahasiswa mengadakan lomba selfie, seandainya soe hok gie masih hidup pada saat ini organisasi mahasiwa sudah ia hadiahi batu nisan atas kematian organisasi mahasiswa diindonesia, oganisasi kampus seolah hanya event organizer yang kerjanya hanya buat kegiatan seremonial.

BANGKITLAH MAHASISWA
BANGKITLAH SAUDARAKU
JERITAN RAKYAT MEMANGILMU
NEGERI INI MEMBUTUHKANMU

TERLALU BANYAK ORANG MUNAFIK DINEGERI INI

Senin, 12 Maret 2018

MILLAD ke54 IMM sebagai kader bangsa dan kader umat

Bengkulu.14 maret menjadi angka yang sanggat bersejarah dalam sejarah organisasi kemahasiswaan ikatan mahasiswa muhammadiyah dimana tepat nanti tanggal 14 maret esok adalah millad IMM ke 54 tahun usianya perjalanan panjang usia ikatan mahasiswa muhammadiyah, diagenda millad biasanya adalah IMM selalu menjadi momen introfeksi internal guna menjadikan IMM sebagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang lebih tangguh dan mapan dalam menghadapi dinamika kebangsaan yang akan terjadi kedepannya tak terkecuali guna menunjang semangat dan kemampuan dalam berjuang tentunya gerakan berjamaah sanggat dibutuhkan dimana kader aktif dan alumni bersinergi dalam membangun umat bangsa dan negara, maka momen millad adalah waktu yang paling untuk berdiskusi sekaligus evaluasi guna mematangkan peran IMM kedepannya baik diranah kebangsaan dan umat dengan bertemunya alumni dan kader aktif penulis menyebutnya sebagai charger ibarat suatu batre/aki membutuhkan cas guna nantinya agar memiliki semangat lebih kedepannya.
      tahun ini IMM mengusung mimpi besar yakni peran politik kaum muda (IMM) dimana 2 tahun kedepan adalah tahun yang berat bagi angkatan muda muhammadiyah (IMM) dimana kita berada dipusaran tahun politik yang sanggat mengiurkan dan seolah menjanjikan tak sedikit angkatan muda muhammadiyah berada dipartai politik sebut saja raja juli antoni (sekjend psi) ahmad rofiq (DPP perindo) serta putra amin rais (dpp pan) hampir merata diseluruh indonesia dan bahkan sampai adalah lelucon jikalau ingin mendirikan partai politik baru dengan modal murah gunakanlah angkatan muda mehammadiyah, dengan kondisi demokrasi dan perpolitikan yang tidak sehat seperti ini kita bersama mendukung dan serta medoakan semoga kader kader muda muhammadiyah tidak tersesat dan menyimpang dari tujuan awal sebagaimana waktu berjuang diikatan yang nantinya akan menjadi kader umat dan kader bangsa
     sebagai kader IMM selaku kader umat dan kader bangsa tentunya kita harus berpatokan tetap kepada jati diri ikatan untuk terus memberikan pendidikan politik kepada masarakat agar mampu nantinya memberikan alternatif yang solutif supaya nantinya berani melawan budaya birokrasi yang rumit dan berbelit belit serta pemimpin bermental koruptif, 32 tahun sudah IMM berpisah dengan sumatra selatan atau lebih tepatnya disebut mandiri, jika dahulu IMMawan sukarno perna mengingatkan kita bahwa kami lebih (masa sukarno) enak karna mengusir penjajah yang berasal dari luar dan kalian nanti akan melawan dengan saudaramu sendiri, muncul dibenak penulis bagaimana kawan kawan kader menyikapi dan cara pandang kader terhadap beragam masalah masalah kebangsaan dan global penulis tak mampu menjawab cukup pembaca yang akan menjawab.
     ruang kelas dikampus tak seharusnya menjadi tempat yang paling menyiksa dan paling  menyedikan dikarenakan dosenya yang takanti kritik, otoriter tak bersahabat dan selalu benar dosen bukanlah dewa yang selalu benar dan mahasiswa bukanlah kerbau, dan sudah sepatutnya ruang kelas menjadi tempat para mahasiswa dan para guru besar dan dosen bertukar pikiran menyumbang kemaslahatan ilmu adalah amaliyah dan amal adalah ilmiah sebagai kerangka berpikir para kader agar saat berada dimanapun tak terjebak dipolitik praktis dan pragmatis, 
   ampun dah jadilah dulu ya ..

Bahasa Dan Istilah Dunia Kampus, Mahasiswa Baru Wajib Baca Part II

  Selamat ya akhirnya resmi menjadi mahasiswa baru tahun 2023, walaupun ada juga yang lulus putih abu abu nya tajun lalu atau dua tahun lalu...