Sabtu, 22 September 2018

Gerakan Mahasiswa terancam Gagal

(Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah saat melakukan Aksi di DPRD Provinsi Bengkulu)

Gerakan mahasiswa telah lama dibergerak bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Pasca kemerdekaan, orde baru (Angkatan 66), reformasi (Angkatan98), dan hingga saat ini sebagai bentuk manifestasi perannya selaku agent of change mahasiswa selalu menjadi kreator dan eksekutor dalam melakukan gerakan perubahan. Beberapa kalangan menganggap, jika diukur dari krisis politik ekonomi yang melatarinya, sejarah pers indonesia dan dunia mencatat, frekuensi gerakan, serta jumlah mahasiswa dan universitas yang terlibat. Reformasi 98 adalah gerakan paling berhasil yang pernah ditorehkan mahasiswa, yaitu ketika rezim orde baru (orba) berhasil ditumbangkan.

Sejarah mencatat, kesatuan gerakan yang dilakukan organisasi-organisasi baik organisasi intra kampus maupun ekstra kampus dan organisasi massa dengan suka rela menanggalkan egosentrisme kelompok, mampu membentuk satu-kesatuan utuh, memiliki kekuatan besar untuk melakukan perlawan dalam mewujudkan perubahan.

Pertama. Gerakan mahasiswa 1998 tampaknya telah belajar dari kesalahan gerakan mahasiswa sebelumnya, seperti gerakan mahasiswa 1974 dan 1978, bahwa kekuatan gerakan mahasiswa tak akan bisa diperoleh jika terjebak dengan pendekatan eksklusif atau berjuang sendirian tanpa melibatkan rakyat. Gerakan mahasiswa baru akan efektif jika betul-betul secara konkret didukung oleh rakyat yang merasakan penderitaan mereka yang sedang diperjuangkan.

Kedua. Ikhtiar kerjasama dengan terjadinya penggabungan beberapa organisasi tidak serta-merta berlangsung begitu saja tanpa ada pilar yang menyokongnya. Hal mendasar mereka berkomitmen untuk bersatu yaitu, kesamaan isu. Kesamaan isu yang dimaksudkan adalah suatu masalah yang dihadapi organisasi. Permasalahan yang mereka rasakan tidak hanya dialami oleh organisasi mereka saja, melainkan  banyak organisasi yang juga mendera masalah tersebut. Kesamaan masalah inilah yang menggugah mereka berkomitmen untuk melontarkan satu isu sentral yang pantas diperjuangkan, yaitu menuntut perubahan sistem politik dan ekonomi secara substansial.


( aksi imm " ekonomi mangkrak jokowi tumbang" )

Ketiga, kesamaan visi. Gerakan-gerakan mahasiswa era 98 sebenarnya berbeda-beda orientasinya, namun karena kesaman visi dalam gerakan ini membuat aksi massa menjadi tak terbendung, Meminjam istilah Karl Marx “kondisi menciptakan kesadaran manusia”, kondisi tirani orbalah yang membuat satu kesadaran holistis pada mahasiswa sehingga membentuk satu simpul kesepahaman mengakhiri rezim Diktator sang jendral selama 32 tahun. Keterpasungan kebebasan dan ketakutan rakyat selama masa kekuasaan Soeharto telah menyadarkan dan membuat pemuda dan mahasiswa untuk tampil sebagai barisan pemberani untuk menggelorakan perubahan besar guna mewujudkan kebebasan seluruh rakyat Indonesia.

Keempat, gerakan mahasiswa dan pemuda 98 merupakan suatu gerakan matang yang pada mulanya embrio gerakan ini dimulai dari sekelompok orang yang saling berbagi derita dan luka, kemudian membengkak dan semakin terorganisir. Gerakan mahasiswa 98 merupakan kekuatan yang tersusun rapih dan terorganisir, memiliki visi perjuangan yang konkret. Pergerakan yang mereka lakukan bukanlah gerakan buta tanpa arah melainkan bangunan gerakan yang berdiri di atas kepetingan bersama.

Proses transformasi pilu ketertindasan berubah menjadi diskusi kritis, dikaji tuntas oleh berbagai kalangan gerakan dengan waktu yang panjang, dari hari ke minggu bahkan ke tahun. Dilakukan pengkajian secara luas untuk menyolidkan struktur isu serta tuntutan tanpa kelemahan. Sampailah pengkajian masalah itu pada solusi yang mampu melahirkan kekuatan untuk melepaskan Indonesia dari tirani 32 tahun kepemimpinan Diktator.

(Kelvin Aldo Saat orasi)

Terahir, Masih Pragmatis, kita lihat hingga hari ini, perahu besar belum bisa dibawa kepada jalur kompas yang diharapkan, Tumbangnya Orla maupun Orba ternyata menyisakan problema. Setiap rezim pengganti masih mengulang SOP yang sama, mengikuti arahan asing sembari mencitrakan diri sebagai pro rakyat. Solusi mahasiswa masih sekedar "asal bukan presiden-A, B, atau C", sama sekali tidak menyentuh akar persoalan. Pragmatisme pergerakan mahasiswa terlihat karena masih digunakannya alasan 'tuntunan perut' untuk menjadi asas pergerakan. Menolak BBM naik karena apa? Ya ujung-ujungnya agar rakyat bisa sejahtera, bisa makan tiga kali sehari. Ini jelas masih pragmatis.

Padahal Buya Hamka pernah bertuah, bahwa jika hidup hanya sekedar hidup, maka kera di hutan pun juga hidup. Manusia yang hanya hidup untuk memenuhi kebutuhan perut -dan sejengkal di bawah perut- tidak ubahnya dengan hewan. Bekal akal dari Sang Khaliq hendaknya menjadi titik awal, memikirkan arti sejati kebahagiaan hakiki.

      kini mahasiswa sedang bergelut dengan beban akademis yang kian mencekik. Garis perjuangan politik mahasiswa memasuki fase jenuh. Mungkin mereka sudah capek dengan pergerakan politik yang seolah tak membuahkan hasil. Dianggap sudah tidak relevan, kini turun ke jalan hanya dianggap pekerjaan mahasiswa yang IP nya pas-pasan. Yang penting dilakukan saat ini adalah lebih cepat lulus lebih baik.

Kalaupun ada waktu kosong, beberapa mahasiswa akan lebih memilih bikin acara kampus yang meriah. Sukur-sukur kalau masih ada hubungannya sama keilmuan, riset, atau pengabdian masyarakat, yang bahkan perisiapannya berbulan-bulan. Mungkin mereka tidak ingat, bahwa mereka adalah 23% pemuda beruntung di masanya yang bisa mencicipi bangku kuliah.

Semakin miris lagi, kini mahasiswa makin sibuk menjadi penonton bayaran di acara talkshow TV, dan lebih parah lagi ada beberapa pimpinan pimpinan organisasi mahasiswa yang memamfaatkan jabatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi untuk mengisi perut dan kantong pribadi,

Demikian ulasan singkat kenapa gerakan mahasiswa 2018 akan terancam gagal ketika permasalaha tersbut masih belum mampu dijawab oleh sang agent of change.

Rabu, 19 September 2018

photo heroik aksi HMI Bengkulu,

Poin poin tuntutan HMI Bengkulu

1. Menuntut stabilitas nilai tukar rupiah dan Menuntut untuk tidak berhutang pada IMF dan World bank 
2. Normalisasi Reformasi Sistem Keamanan.
3. Menggugat Kebijakan terkait berkembangnya TKA di Indonesia
4. Menuntut kedaulatan energi di Indonesia.
5. Menuntut terciptanya Holding Pangan Indonesia.
6. Transparansi penegakan supremasi hukum dan Ham.
7. Pemerataan pendidikan dan kesehatan.
8. Transparansi pembangunan infrastruktur di Indonesia.
9. Menuntut keterbukaan informasi publik di setiap instansi pemerintahan dan instansi politik.

















Minggu, 16 September 2018

Lagu Wajib Mahasiswa


"Totalitas Perjuangan"
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Reff :
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta..

"Darah Juang"
Disini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Tanah kami subur tuhan
Di negeri permai ini

Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja

Reff :
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Untuk membebaskan rakyat...


"Buruh Tani"
Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia

Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa ORBA

Reff :
Marilah kawan mari kita kabarkan
Ditangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan

Di bawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan Ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti..

Jumat, 14 September 2018

SUMPAH MAHASISWA INDONESIA


SUMPAH MAHASISWA INDONESIA

Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan

Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan

Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah :
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan

Bahasa Dan Istilah Dunia Kampus, Mahasiswa Baru Wajib Baca Part II

  Selamat ya akhirnya resmi menjadi mahasiswa baru tahun 2023, walaupun ada juga yang lulus putih abu abu nya tajun lalu atau dua tahun lalu...